Beritabola.com Jakarta - Liga Primer Indonesia optimistis mendapat pengakuan dari PSSI. Bila sudah berafiliasi nantinya, LPI ingin mereka diposisikan sebagai kompetisi kasta tertinggi.
Seperti diberitakan sebelumnya, LPI mengatakan sangat senang dengan keputusan FIFA menyangkut Indonesia, secara khusus tentang pemilihan ketua umum PSSI. Secara tersirat otoritas tertinggi sepakbola dunia itu mengisyaratkan bahwa Nurdin Halid (ketua umum PSSI saat ini) tidak bisa masuk dalam kepengurusan periode selanjutnya.
LPI yang di masa kepemimpinan Nurdin Halid ini tidak diakui, optimistis bahwa kepengurusan baru nanti bakal memberikan pengakuan pada kompetisi yang digagas Arifin Panigoro itu. Padahal LPI sudah mengupayakan afiliasi dengan PSSI sejak Desember silam.
"Dengan kepemimpinan baru, kami yakin PSSI akan menjadi orang tua kandung yang sayang kepada 'anaknya'," ujar juru bicara LPI Abi Hasantoso dalam perbincangan dengan detikSport, Jumat (4/3/2011) siang WIB.
Abi mengatakan bahwa calon pengurus baru sudah mengetahui soal LPI. "Jadi otomatis kami bisa langsung diterima," tambah dia.
Abi menyatakan bahwa bila sudah afiliasi nantinya, maka LPI ingin ditempatkan sebagai kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. "LPI harus kasta tertinggi. Perlu ditekankan LPI merupakan liga profesional yang tidak ada memakai uang rakyat," ujar dia.
Namun untuk menuju ke arah sana, Abi mengakui butuh waktu lama. "Tidak bisa langsung gabung. Tidak bisa selesai hanya dalam tiga atau enam bulan," jelasnya.
Sebab, Abi menilai masih banyak pembenahan yang harus dilakukan tim-tim yang masih memakai dana APBD bila ingin bisa promosi ke LPI.
"Yang menggunakan uang rakyat itu tim amatir. Bagi mereka masih banyak PR di antaranya membentuk klub menjadi PT (perseroan terbatas), laporan keuangan yang diaudit akuntan publik, dan juga pertanggungjawaban dana APBD yang mereka gunakan selama ini," jelas dia.
LPI sendiri tidak ingin buru-buru dengan hal tersebut. Opsi lain bisa ditempuh yakni kompetisi dipisah antara liga profesional dan amatir.
"Bagi kami yang terpenting pengakuan dulu. Soal itu, nanti kami juga harus berkomunikasi dengan pemerintah dan BOPI untuk mencari solusi terbaik," tuntas Abi.